Ada banyak faktor yang mempengaruhi daya tahan pemakaian baterai notebook.
Sehingga sulit menentukan dengan pasti berapa jam sih baterai ini bisa bertahan. Ulasan di bawah ini membahas hal-hal yang sering ditanyakan seputar ketahanan baterai dan pemahamannya.
a. Jenis baterai
Baterai banyak jenisnya. Bisa dibedakan apakah bisa diisi ulang (rechargeable) atau tidak. Kemudian bisa dibedakan dari bahannya: Ni-Cd (Nickel Cadmium), Ni-MH (Metal Hydride) , Li-ion (Lithium-ion), Li-Poly (Lithium-ion polymer) dsb.
Saat ini kebanyakan baterai notebook adalah yang berjenis rechargeable dan berbahan Li-ion. Perbedaan jenis bahan baterai adalah salah satu faktor daya tahan baterai.
Dalam bahasan berikut kita akan mengambil contoh untuk baterai Li-ion.
- Baterai Li-Ion TIDAK mengenal “Memory Effect”, yaitu suatu kondisi dimana jika battere tidak di-charge sampai full (100%) maka kemampuannya akan berkurang. Jadi tidak ada istilah bahwa jumlah pemakaian charge akan mempengaruhi kondisi Baterai tsb.
- Jika di-charge 100% dan disimpan pada suhu rata-rata 25? maka kemampuan / umur Baterai Li-Ion akan berkurang 20% setiap tahunnya. Ini dalam pemakaian normal.
- Pada saat notebook tidak digunakan, maka charge Baterai sebaiknya rata-rata 40% saja (jangan sampai di-charge penuh). Karena jika keadaan full charge, kondisi itu akan membuat battere lebih banyak kehilangan daya tahannya. Ini juga menjelaskan kenapa jika kita membeli notebook / HP baru, battere selalu TIDAK DALAM KEADAAN PENUH.
- Battere Li-Ion juga akan berkurang kemampuannya apabila suhu menjadi semakin panas. Ini yang menjelaskan kenapa pada notebook Celeron M, daya tahan Baterai semakin berkurang. Celeron M itu tidak memiliki fitur SpeedStep Technology seperti pada Pentium M / Core Duo, sehingga clock speed tidak bisa diturunkan dan membuat notebook semakin panas.
- Teknologi kimia Li-Ion sebetulnya aman apabila digunakan secara wajar dan sesuai petunjuk. Tapi baterai ini juga dapat MELEDAK / TERBAKAR pada kondisi tertentu, seperti pada kondisi panas yang ekstrim dan berlebihan. Sebaiknya jangan meletakkan notebook pada mobil yang terparkir terbuka pada siang hari yg terik !
- Berbeda dengan tipe Baterai lainnya seperti Ni-Cd, Li-Ion dapat di-charged berulang kali tanpa kehilangan kualitasnya. Pada saat Notebook tidak digunakan dalam waktu lama, sebaiknya charge Baterai jangan melebihi 40% agar pengurangan umur Baterai tidak terlalu cepat.
- Life cycle baterai Lithium (Li-On) adalah sekitar 400-600 cycle charge dan recharge dimana setelah cycle tersebut maka akan terjadi penurunan kualitas Baterai. Karena lithium saat di charge dari kondisi 1% ke 100% itu dianggapnya sama saja dengan charge dari 99% ke 100%, yakni 1x life cycle. Saat life cyclenya semakin banyak, kapasitas baterai akan semakin berkurang jadi perhatikan metoda cycle recharge anda.
b. Sel baterai
Baterai notebook yang tampak dari luar utuh dan solid sebenarnya terdiri dari tiga bagian yang dibungkus pelindung (bahan plastik) menjadi satu. Bagian inti dan terberat adalah sel-sel baterai (yang merupakan rangkaian baterai-baterai), kemudian terdapat PCB kecil yang mengontrol bagaimana sel baterai notebook tersebut diisi ulang, dan bagian berikutnya adalah konektor yang menghubungkan dengan notebook.
Jika package battere Li-Ion dibuka, sebetulnya didalamnya mengandung beberapa buah battere kecil yang disebut sebagai CELL. Semakin banyak CELL-nya (artinya semakin banyak battere-nya), akan membuat daya tahan-nya lebih lama. Saat ini jumlah CELL pada Baterai Notebook berkisar antara 4, 6 dan 8 Cell baterai Li-ion.
Jumlah sel baterai ini juga merupakan salah satu faktor daya tahan baterai. Secara umum (dan ini biasanya digunakan sebagai gimmick marketing) adalah semakin banyak sel adalah semakin tahan lama.
Jumlah CELL juga akan mempengaruhi berat battere-nya, dan berimbas pada berat notebook secara keseluruhan. Inilah yang menjelaskan kenapa notebook ringan juga menggunakan Baterai dengan jumlah cell sedikit. Misalnya : Notebook ORIS menggunakan Baterai 4-cell.
Banyak orang menanyakan berapa sel baterai sebuah baterai notebook tanpa melihat karakteristik lain dari baterai tsb. Karakteristik baterai notebook ditentukan oleh jenis bahan sel baterainya.
Semakin banyak sel pasti menyebabkan semakin berat, tetapi belum tentu semakin tahan lama. Kok bisa? Lantas apa yang mesti diperhatikan selain jumlah sel?
Mari kita lihat dulu karakteristik baterai.
c. Karakteristik baterai
Kita akan membahas baterai Li-ion yang banyak digunakan saat ini.
Baterai Li-ion mempunyai karakteristik umum yang perlu diketahui sbb:
- Tegangan: 3,6 V - 3,7 V
- Kapasitas: (max) 2200mAH
(ada berbagai macam karakteristik yang lain, tetapi untuk masalah ini, dua hal tsb yang penting)
Nah, itu adalah karakteristik dari baterai Li-ion yang merupakan sel dari baterai notebook.
Dengan menyusun sedemikian rupa sel-sel baterai dalam sebuah baterai notebook, bisa dihasilkan tegangan dan kapasitas tertentu.
Andai saja sebuah sel baterai sudah bisa menghasilkan tegangan dan kapasitas besar, tidak diperlukan banyak sel untuk menyusun sebuah baterai notebook. Sehingga sebuah notebook bisa
semakin ringan, karena baterainya ringan sekali. Jadi jangan lihat jumlah selnya saja, lebih baik lihatlah kapasitasnya.
d. Menghitung kekuatan baterai
Produsen baterai biasanya mencantumkan spesifikasi tegangan dan kapasitas sebuah baterai notebook. Dari dua informasi itu kita bisa menghitung berapa jumlah sel (Li-ion) di dalamnya dan memperkirakan berapa lama daya tahan baterai tsb.
Contoh:
- Sebuah baterai notebook Li-ion
- Tegangan: 10,8 V
- Kapasitas: 4400 mAH
----------
Menghitung jumlah sel:
- Dari total tegangan (10,8 V) bisa didapat: 10,8 / 3,6 = 3 sel
- Dari kapasitas (4400 mAH) bisa didapat: 4400 / 2200 = 2 sel
- Jadi total sel dalam baterai tsb adalah 3 x 2 = 6 sel
Memperkirakan daya tahan baterai:
- Kapasitas baterai = 4400 mAH = 4,4 AH
- Sumber daya baterai = 4,4 AH x 10,8 V = 47,52 Watt-Hours
- Artinya dalam 1 jam baterai ini dapat menyuplai 47,52 watt
Misal notebook kita mengkonsumsi 20 Watt, maka daya tahan baterai tsb adalah 47,52 / 20 = 2,3 jam
Kesimpulan
Dari ulasan di atas terlihat bahwa faktor baterai sangat mempengaruhi ketahanan baterai itu.
Selain itu, penggunaan notebook dan hardware yang digunakan juga memberikan pengaruh besar.
Notebook yang digunakan untuk bermain game Tomb Raider tentu lebih boros dibanding yang hanya digunakan untuk mengetik dokumen.
Berikut ini beberapa hal yang mempengaruhi daya tahan baterai pada pemakaian notebook:
1. Bahan baterai
2. Jumlah sel baterai (sebenarnya lebih pada masalah kapasitas baterai)
3. Jenis OS yang digunakan (apakah mempunyai manajemen power yang baik)
4. Jenis aplikasi yang digunakan
5. Jenis hardware yang digunakan (misal besar kecilnya LCD, jenis prosesor dsb)
6. Device tambahan yang digunakan (hardisk external, CD/DVD Rom dsb)
7. Seting notebook (misalnya seting brightness layar)
Pertanyaan umum dan problem yang sering terjadi pada baterai Notebook:
Baterai Lenovo
Saya baru pakai 3 bulan/1tahun kok baterai sudah tidak bisa dipakai :
Baterai dipakai BUKAN BERDASARKAN WAKTU (hari, bulan, tahun), tetapi di-DIHITUNG berdasarkan CYCLE CHARGE-DISCHARGE, setiap satu cycle kemampuan berdasarkan kalkulasi BOARD BATTERY akan berkurang, bukan kemampuan cell baterai. Dimana BOARD BATTERY ada batasan minimum kemampuan baterai yang diperbolehkan. Pada umumnya baterai bisa sampai 400-600 cycle. Jadi kalau dalam satu hari melakukan 30 cycle, kurang lebih baterai dalam 10 hari akan drop
Baterai saya charge kok tidak penuh2x hanya sampai xx% :
Kenapa tidak penuh2x, karena Current Capacity di BOARD BATTERY tidak sinkron/SAMA dengan perhitungan Arus dan Voltage CELL BATTERY (CELL IMPEDANCE). Ada beberapa type yang bisa di kalibrasi ada yang di LOCK oleh MANUFACTURE BATTERY (Bukan Manufacture laptop).
Lampu charge baterai menyala tetapi kalau adaptor di cabut laptop ikut mati / baterai tidak berfungsi normal :
Kondisi ini biasanya karena SAFETY CIRCUIT di BOARD BATTERY sudah rusak, bisa di akibatkan over current (I), over voltage (V) maupun heat atau panas. Dan didalam BOARD BATTERY terdapat safety circuit 3 lapis dan CUKUP CERDAS
Baterai saya simpan (tidak dipasang di laptop) setelah beberapa waktu kok tidak bisa dipakai lagi. Karena KATA ORANG kalau baterai mau awet lebih baik dicabut :
Didalam BOARD BATTERY terdapat “self discharge/day” parameter dimana apabila battery tidak dipakai akan mengurangi “Current Capacity” di BOARD BATTERY , dimana ada minimum CURRENT CAPACITY yang di ijinkan oleh BOARD BATTERY. Apabila terlalu rendah maka BOARD BATTERY akan mengaktifkan SAFETY CIRCUIT, alias bunuh diri.